Pengertian Mad Tamkin
Mad Tamkin merupakan salah satu bagian dari 13 hukum Mad Far’i yang terjadi ketika ada huruf hijaiyah Waw bersukun dan bertemu dengan huruf Waw Berharakat, dan ketika ada huruf hijaiyah Ya bersukun bertemu dengan huruf hijaiyah Ya Berharakat. Kunci utama dari hukum Mad Tamkin ini adalah sama seperti pada hukum-hukum Mad Far’i yang lain, yaitu terdapat pada Hukum Mad Thobi’i.
Dilihat dari segi bahasa [etimologi], Mad Tamkin maksudnya adalah cara untuk memanjangkan bacaan [Mad] pada huruf hijiayah Waw dan huruf hijaiyah Ya ketika bertemu dengan huruf hijaiyah yang identik, bisa dikatakan sama persis baik itu dari segi sifat dan juga dari segi mahrajnya; satu buah sukun dan satu lagi adalah berharakat. Dan kedua huruf hijaiyah yang sama persis dalam kasus ini, bentuknya tidak berada pada satu kalimat [kata] atau terpisah.
Akan tetapi, ada sebuah pernyataan lain yang memberikan definisi dari Hukum Mad Tamkin, dan akan dijelaskan pada bagian di bawah ini :
Tamkin berarti penetapan
Penetapan disini terjadi ketika :
- Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Kasrah [ ـــــِـــ ] ketemu dengan huruf hijaiyah Ya Sukun ( يْ ), dan huruf hijaiyah sesudahnya adalah huruf hijaiyah Ya yang Berharakat [ يَ , يِ , يُ ]
- Dan apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) ketemu dengan huruf hijaiyah Waw sukun ( وْ ), dan sesudahnya yaitu huruf hijaiyah Waw Berharakat ( وَ, وِ, وُ )
- Dari arti penetapan ini, cara membacanya adalah sama seperti pada cara membaca dari hukum Mad Thobi’i, dan panjang bacaanya yaitu 1 alif atau 2 harakat.
- Dan di pertemuan huruf hijaiyah yang kedua dan huruf hijaiyah ketiga yang mempunyai sifat dan makhraj yang sama, maka cukup dibaca dengan 1 harakat. Dan ini tidaklah dibaca seperti hukum Idgham [peleburan 2 [dua] huruf hijaiyah yang dibaca seperti halnya huruf hijaiyah yang berharokat tasydid).
Ada yang perlu digarisbawahi, yaitu ketika terjadi pertemuan antara dua huruf hijaiyah yang sama makhrajnya dan sifatnya di dalam kata [kalimat] yang terpisah – satu buah sukun dan satunya lagi huruf yang berharakat-, maka yang berlaku disini yaitu hukum Idgham Mutamatsilain dan Hukum Idgham Mitslain. Seperti halnya hukum-hukum Idgham, yang mempunyai ciri utamanya yaitu Tanda Tasydid Hukum , yang merupakan tasydid yang diberikan disebabkan karena adanya hukum peleburan atau pertemuan pada suatu kata/kalimat.
Namun, hukum pertemuan dari dua huruf hijaiyah (Idgham) yang identik tersebut dan kemudian disimbolkan dengan Tanda Tasydid itu tidaklah berlaku di hukum Mad Tamkin.
Contoh Hukum Mad Tamkin
ٱلَّذِىْ يُكَذِّبُ
alladzii yukadzibu
dalam contoh ini, huruf ya sukun dalam mad thobi’i bertemu dengan huruf ya berharokat dhommah
فِيْ يَوْمٍ
fii yaumin
dalam contoh ini, huruf ya sukun dalam mad thobi’i bertemu dengan huruf ya berharokat fathah
ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟
aamanuu wa‘amiluu
dalam contoh ini, huruf wawu sukun dalam mad thobi’i bertemu dengan huruf wawu berharokat fathah
Contoh Mad Tamkin Dalam Al Qur’an
Mad Tamkin terdapat dalam Al Qur’an diantaranya adalah :
1. Surat AL Ma’un Ayat 1
2. Surat AL Ma’un Ayat 2
3. Surat Al Balad Ayat 14
c