Pengertian Idgham Bighunnah (Ma’al ghunnah)
Hukum Idgham Bighunnah dan ini sering sekali disebut dengan Idgham Ma’al Ghunnah yaitu suatu hukum tajwid yang berlaku ketika ada Nun mati / nun disukun [نْ ] atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf Mim [م], Nun [ن], Waw [و], dan huruf Ya [ي] dan tidak dalam satu kata / kalimat atau harus secara terpisah.
Penjelasan dari secara terpisah di sini yaitu seperti di bawah :
- Bi berarti dengan.
- Ghunnah berarti dengung.
- Dan Idgham maknanya adalah meleburkan satu huruf yang berada di depan ke dalam huruf yang ada sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan bahaa Arab adalah di-tasydid-kan.
Cara membaca dari Idgham Bighunnah / Ma’al ghunnah
Cara membaca dari Idgham Bighunnah yaitu dengan cara meleburkan نْ [nunt mati ] ataupun tanwin, baik itu dhommah tanwin [ــٌــ], kasroh tanwin [ــٍــ], ataupun fathah tanwin [ــًــ] menjadi suara huruf yang ada di depannya mim [م], nun [ن], waw[و] dan ya [ي], atau dari keempat huruf tersebut seolah-olah seperti diberi tanda tasydid, dan diiring dengan menggunakan suara yang berdengung 1 Alif – 1 1/2 Alif atau sekitar 2 sampai 3 harakat.
Yang sangat pelu dipahami disini adalah bahwa yang dimaksud di sini adalah TASYID HUKUM dan bukanlah TASYDID ASHLI.
Pada mushaf Al Qur’an standar di Indonesia, biasanya hukum dari Idgham Bighunnah telah diberi tanda untuk Tasydid, akan tetapi ada juga sebagian buku-buku wirid, doa, termasuk juga di dalamnya adalah buku-buku Yaasiin, tidak mencantumkan tanda Tasydid Hukum tersebut di dalamnya. Hal ini menjadikan, sering sekali terjadi kesalahan / kekeliurun di dalam membacanya. Nah disinilah pentingnya Anda untuk belajar tajwid.
Contoh Hukum Idgham Bighunnah (Ma’al ghunnah)
1. Contoh Nun [نْ] Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu Ya [ي]
لِمَنْ يَرَى
Tulisan aslinya adalah liman yaraa, dan dibacanya adalah limayyaraa
اَنْ يَتُوْبُ
Tulisan aslinya adalah an yatuubu dibacanya adalah ayyatuubu
وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ
Tulisan aslinya adalah wujuuhun yaumaidzin, dibacanya adalah wujuuhuyyaumaidzin
لِقَوْمٍ يُوْقِنُوْنَ
Tulisan aslinya adalah liqoumin yuuqinuuna, dibacanya adalah liqoumiyyuuqinuuna
2. Contoh Nun [نْ] Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu waw [و]
مِنْ وَرَائِهِمْ
Tulisan aslinya adalah man waraa ihim, dan dibacanya adalah mawwaraa ihim
عِوَجاًوَلاَاَمْتاَ
Tulisan aslinya adalah ‘iwajaan wa laa amtaa dibacanya adalah ‘iwajaawwa laa amtaa
عَذاَبٌ وَاصِبٌ
Tulisan aslinya adalah ‘adzaabun waasibun, dibacanya adalah ‘adzaabuwwaasibun
قُوَةٍ وَلاَ ناَصِرٍ
Tulisan aslinya adalah quwwatin wa laa naashirin, dibacanya adalah quwwatiwwa laa naashirin
3. Contoh Nun [نْ] Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu mim [م]
نَكُنْ مَعَكًمْ
Tulisan aslinya adalah nakun ma‘akum, dan dibacanya adalah nakumma‘akum
فَتْحاً مُبِيْناً
Tulisan aslinya adalah fathan mubiinan dibacanya adalah fathammubiinan
لَكَفُوْرٌمُبِيْنٌ
Tulisan aslinya adalah lakafuurun mubiinun, dibacanya adalah lakafuurummubiinun
مِنْ ماَءٍمَهِيْنٍ
Tulisan aslinya adalah min maaa in mahiinin, dibacanya adalah mimmaaa immahiinin. Untuk contoh ini ada 2 sekagus, yaitu nu sukun bertemu mim yang berwarna merah, dan tanwin [kasroh tanwin] bertemu mim yang berwarna biru
4. Contoh Nun [نْ] Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu nun [ن]
مِنْ ناَصِرِيْنَ
Tulisan aslinya adalah min naa shiriina, dan dibacanya adalah minnaa shiriina
عَنْ نَفْسِهِ
Tulisan aslinya adalah ‘an nafsihi dibacanya adalah annafsihi
حِطَةٌ نَغْفِرْلَكُمْ
Tulisan aslinya adalah hiththotun naghfirlakum, dibacanya adalah hiththotunnaghfirlakum
دَرَجاَةٍ مَنْ نَشَاءَ
Tulisan aslinya adalah darajaatin man nasyaa a, dibacanya adalah darajaatimmannasyaa a. Dalam kasus ini ada dua idhgom bi ghunnah, yaitu tanwin bertemu mim [warna biru], dan nun sukun bertemu nun yang berwarna merah.
Contoh Idghom Bighunnah Dalam Al Qur’an
Idghom Bighunnah terdapat dalam berbagai ayat dalam al qur’an, sebagai contohnya adalah :
Surat Az Zalzalah Ayat 6
Dalam contoh tersebut, bacaan yang tertulis adalah yaumaidzin yashduru …, tetapi karena ini adalah idghom bighunnah maka dibacanya adalah yaumaidziyyashduru ….
Surat Az Zalzalah Ayat 7
Dalam surat az zalzalah ayat 7, tertulis faman ya‘mal, tetapi karena ini adalah bacaan idghom bighunnah, maka dibacanya adalah famayya‘mal …
Surat Al Humazah Ayat 2
Dalam surat Al Humazah ayat 2, tertulis maa lan wa‘addadah, tetapi karena ini adalah bacaan idghom bighunnah, maka dibacanya adalah …. maa lawwa‘addadah
Perbedaan antara Hukum Idgham Bighunnah dan Izhar Wajib
Salah satu kunci utama Hukum Idgham Bighunnah yaitu bertemunya huruf Nun Sukun ( نْ ) ataupun tanda tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) dengan huruf hijaiyah ي ـ و ـ ن ـ م yang TERPISAH. Detailnya adalah sebagai berikut :
نْ وَا
رٍ وَ
نْ يَ
Banyak diantara kita yang terjebak pada saat ada huruf Nun Sukun ( نْ ) MENYAMBUNG ataupun terletak dalam sata kata satu kata dengan huruf hijaiyah
ي ـ و ـ ن ـ م .
Sekadar untuk contoh seperti:
نْمَ – نْنَ- نْوَ- نْيَ
Maka, ketika kita menjumpai ada huruf Nun Sukun ( نْ ) ketemu dengan huruf hijaiyah ي ـ و ـ ن ـ م dan pertemuan tersebu dalam keadaan yang SAMBUNG atau bisa dikatakan DALAM SATU KATA / KALIMAT, maka hokum yang berlaku bukan idhghom tetapi adalah hukum Izhar Wajib. Dan cara membaca hokum tersebut haruslah jelas, tegas, dan juga tidak mendengung.
Akan tetapi pembahasan tentang masalah ini silakan baca detailnya di tautan ini Hukum Izhar Wajib